Discourse
KolaseKegiatanTentang Kami
  • Beranda
  • Refleksi
  • Kajian Tokoh
  • Pranala
  • Ulasan
  • Terjemahan
  • Warta
  • Kolase
  • Kegiatan
  • Tentang Kami
DISCOURSE
ArtikelKontakKontribusi EsaiTokoDonasiVideoSyarat dan KetentuanKebijakan Privasi
© 2017-2025 LSF Discourse
Pranala

Hukum Alam

0

Sebagai seorang revolusioner dan penggagas moralitas anarkisme, Bakunin mengecam sains yang terbentuk di bawah intimidasi kuasa seperti positivisme dan pelurusan atas nama wahyu.

Pranala Hukum Alam
Pranala Hukum Alam
Dika Sri Pandanari
Dika Sri Pandanari
Pendiri LSF Discourse. Pengajar di Universitas Bina Nusantara Malang.

Diterbitkan pada Kamis, 13 Juni 2019
Topik
Filsafat Politik
Semua topik
Bagikan artikel ini

Bantu kami untuk terus bertahan

Donasi

Jawaban dari pertanyaan Bakunin mengenai sumber ilmu pengetahuan menjadi penegas bagi kaum empiris bahwa materi hadir mendahului gagasan. Ia mempertanyakan kebenaran pendapat antara kaum idealis dan kaum materialis lalu memberi penjelasan bahwa segala produk intelektual dan moral merupakan hasil refleksi dari sejarah ekonomi. Seturut dengan perlawanan filosof Yunani kuno seperti Thales dan Anaximandros atas konflik para dewa yang menyengsarakan manusia, demikian pula perlawanan manusia modern terhadap sistem yang mengancam mereka. Perlawanan nalar ini merupakan tahapan momentum agung dalam usaha manusia menjauhi kodrat kebinatangan pada orang lain dan pada dirinya sendiri.

Selain sejarah ekonomi, Bakunin memaparkan kuasa lain atas moralitas dan intelektualitas, ialah hukum alam. Hukum alam, semisal hukum gerak, cahaya dan konfigurasi benda langit merupakan tuan absolut bagi manusia. Bagi Bakunin manusia tanpa hukum alam adalah bukan manusia karena mereka tidak akan berada. Hukum alam dianggap inheren dalam diri manusia sehingga mewujud dalam tubuh dan segala sistemnya baik secara secara fisik maupun psikis. Pada tahap selanjutnya sains terbangun dalam hukum alam yang lebih kecil di mana manusia mengalami kebebasan untuk mengenali dan menerapkan nilai kehidupannya dalam tujuan utama keseharian yang berupa humanisasi kolektif.

Sebagai seorang revolusioner dan penggagas moralitas anarkisme, Bakunin mengecam sains yang terbentuk di bawah intimidasi kuasa seperti positivisme dan pelurusan atas nama wahyu. Sains ini menjadi anorganik semata bila menjadi perangkat perampasan kebebasan dan bukan menjadi alat bantu kebutuhan dan aktualisasi kodrat manusia. Sains sebagai hasil hubungan dialog subjek-objek harus kembali pada kausa utamanya yaitu realitas. Ia berperan sebagai peta, pengukur, alat ramal hingga mesin penyederhana dari pertanyaan manusia namun sains tidak pernah dapat menjadi cahaya awal yang terpantul menggantikan realitas yang sebenarnya.

Bagikan artikel ini
Diterbitkan pada Kamis, 13 Juni 2019
Topik
Filsafat Politik
Semua topik

Diskusi

Loading...
Bantu kami melaluidonasi di SociaBuzz
Artikel Terkait
Thomas Hobbes Leviathan
Refleksi
Indonesia dan Bayang-Bayang Sang Leviathan
Muhammad Iqbal Kholidin0

Negara Leviathan seperti konsep Hobbes dinilai sebagai bentuk buruk negara yang tidak meyakinkan untuk diterapkan, termasuk di Indonesia.

Patung Karl Marx
Refleksi
Membincang sosialisme agar membumi
Wahyu Eka Setyawan0

Sosialisme bukan sekadar busa romantik dalam drama telenovela yang keberadaannya bukan hanya sekadar mengulang kegemilangan di masa lalu. Sosialisme ada karena pengetahuan, gerak, dan solidaritas.

Masyarakat Rusia karya Unknown
Refleksi
Gerakan Moralitas Anarko-Komunis Peter Kropotkin
Alam Mahadika0

Lakukan kepada orang lain sama seperti yang Anda ingin orang lakukan kepada Anda dalam situasi yang sama.

Ali Syariati
Kajian Tokoh
Sosialisme Penyembah Tuhan: Telaah Kritis Ide Islam Progresif Ala Ali Syariati
Muh Abdillah Akbar0

Memahami ide sosialisme Islam dalam perkembangan wacana yang direkonstruksi Ali Syariati bisa dibilang upaya reformasi yang mengubah wajah Islam dalam kancah dialektika besar ideologi dunia

Ulasan
Marxisme menurut Ken Budha Kusumandaru dan Franz Magnis – Suseno
Demitrius Cesar0

Kusumandaru menekankan bagaimana marxisme merupakan salah satu pisau analisa yang dapat digunakan dalam membedah permasalahan sosial. Kenyataan bahwa berbagai pergerakan sosial terpengaruhi oleh konsepsi Marx tidak dapat menghalangi penyimpangan atau ekses pemahaman konsep di dalam gerakan.

Pranala Jacques Rousseau
Pranala
Kodrat Manusia
Dika Sri Pandanari0

Rousseau menyarankan masyarakat untuk menengok kembali pada konvensi sosietas yang pertama.