Discourse
KolaseKegiatanTentang Kami
  • Beranda
  • Refleksi
  • Kajian Tokoh
  • Pranala
  • Ulasan
  • Terjemahan
  • Warta
  • Kolase
  • Kegiatan
  • Tentang Kami
DISCOURSE
ArtikelKontakKontribusi EsaiTokoDonasiVideoSyarat dan KetentuanKebijakan Privasi
© 2017-2025 LSF Discourse
Pranala

Elang dan Panah

0

Pertentangan para liyan adalah keniscayaan sehingga penyerahan diri dapat menjadi kecerobohan dan penistaan terhadap humanitas.

Pranala Elang dan Panah
Pranala Elang dan Panah
Dika Sri Pandanari
Dika Sri Pandanari
Pendiri LSF Discourse. Pengajar di Universitas Bina Nusantara Malang.

Diterbitkan pada Selasa, 26 Februari 2019
Topik
Etika
Semua topik
Bagikan artikel ini

Bantu kami untuk terus bertahan

Donasi

Kisah Elang dan Panah dalam Fabel Aesop mengisahkan tewasnya seekor elang karena anak panah yang terhiasi bulunya sendiri. Elang tewas dengan penyesalan karena telah memberikan helai bulunya kepada manusia yang menginginkan hidupnya. Kisah yang disampaikan oleh seorang budak Yunani itu seakan menegur manusia yang memberi kebaikan atau berbelas kasih kepada orang lain. Karena kebaikan dan belas kasih seringkali justru akan berbalik menjadi petaka bagi sang pemberi, sebuah ironi dimana Nietzche memiliki pandang senada. Bagi Nietzche, belas kasih adalah kelemahan serta kebajikan bagi para dekaden semata. Pembagian separuh milik atas dasar belas kasih hanya dilakukan oleh orang yang tidak mencintai dirinya. Pemakzulan bagi ubermench, pengkhianatan bagi para penggugat Tuhan.

Aesop dan Nietzche memiliki latar belakang kehidupan berbeda. Aesop hidup pada masa di mana para pemimpin polis saling berdiplomasi namun tetap dalam kondisi siaga. Elang yang tewas dalam kisahnya menyuarakan vis pacem parabellum berbentuk fabel bagi raja, senator dan imam tertinggi. Sementara Nietzche hidup dalam kondisi di mana kebajikan seperti \"cintai tetanggamu\" atau \"jangan mementingkan diri sendiri\" ditafsirkan sebagai pemberian kehidupan pada lingkungan supra-sosial dan bukan untuk melawan ego yang mendera jiwa. Namun, perbedaan latar kedua narator ini tidak menyebabkan penekanan makna bertentangan. Garis merah antara kedua pesan tersebut adalah bahwa manusia harus senantiasa menjaga diri, baik dalam kesiagaan pun kemawasan. Sesuai kebenaran Platonik yang menerapkan kebaikan sebagai apa yang berlaku bagi semua orang dan bukan hanya bagi orang lain.

Selebihnya, tesis Nietzche dipengaruhi oleh La Rochefoucauld yang memperingatkan manusia bernalar akan bahaya belas kasih. Konsep yang sama dinyatakan Machiavelli sebagai virtue bagi pangeran sebagai kemampuan untuk tidak berbelas kasih pada siapapun. Belas kasih mampu melemahkan jiwa, menguatkan mental hamba, mengaktualkan hasrat terselubung, menjadi kamuflase terbaik kesombongan di tengah moralitas, mengejawantahkan dari dosa favorit John Milton sang iblis dalam The Devil's Advocate. Peringatan ini seakan mengutuk kemanusiaan namun sebaliknya, nilai ini mempertahankan eksistensi manusia. Pertentangan para liyan adalah keniscayaan sehingga penyerahan diri dapat menjadi kecerobohan dan penistaan terhadap humanitas.

Bagikan artikel ini
Diterbitkan pada Selasa, 26 Februari 2019
Topik
Etika
Semua topik

Diskusi

Loading...
Bantu kami melaluidonasi di SociaBuzz
Artikel Terkait
Masyarakat Kairo karya Arthur von Ferraris
Refleksi
Sosiologi dan Sosiologi Islam: Suatu Dialog Pencerahan
Satrio Dwi Haryono0

Objektivitas tidak diukur melalui iman seseorang. Melainkan sejauh mana peneliti tersebut memegang komitmen keilmuan, mempertahankan kode etik penulisan dan penelitian, moralitas keilmuan serta nilai-nilai akademik.

Lukisan Diogenes yang tinggal di gentong
Kajian Tokoh
Semangat Hidup Asketis Diogenes de Sinope
Yogi Timor Ardani0

Manusia selalu membuat rumit setiap pemberian tuhan dalam hidup yang sebenarnya sederhana.

Old Photos of televisions
Refleksi
Urgensi Filsafat Abad 21: Menerka dan Menolak Budaya Maya
Ahmad Miftahudin Thohari0

Kelahiran filsafat bukan pemberontak kebodohan manusia. Tetapi, lebih pada pemikiran ilusif yang begitu mendominasi ruang kehidupan manusia.

John Stuart Mill
Refleksi
Act For The Greater Good: Dilema Moral Utilitarianisme
Michael Hans0

Bagaimana mungkin dapat mewujudkan kesenangan universal ketika kesenangan pribadi menjadi tumpuan dalam berpikir?

Night karya James A O Connor
Kajian Tokoh
Amor Fati: Nietzsche dan Stoikisme
Mochammad Aldy Maulana Adha0

Amor Fati adalah perihal bagaimana mengelola energi, emosi, waktu, dan tenaga kita dengan bijak

Ilustrasi manusia purba
Refleksi
Rehabilitasi Plato
Novan Gebbyano0

Plato adalah sosok penting di dalam filsafat barat. Ada dua pemikir pra-sokratik yang mempengaruhi Plato yaitu Parmenides dan Democritus.