Discourse
KolaseKegiatanTentang Kami
  • Beranda
  • Refleksi
  • Kajian Tokoh
  • Pranala
  • Ulasan
  • Terjemahan
  • Warta
  • Kolase
  • Kegiatan
  • Tentang Kami
DISCOURSE
ArtikelKontakKontribusi EsaiTokoDonasiVideoSyarat dan KetentuanKebijakan Privasi
© 2017-2025 LSF Discourse
Pranala

Syarat Badiou

0

Filsafat menjelaskan kemungkinan dari nilai lain.

Pranala Syarat Badiou
Pranala Syarat Badiou
Dika Sri Pandanari
Dika Sri Pandanari
Pendiri LSF Discourse. Pengajar di Universitas Bina Nusantara Malang.

Diterbitkan pada Kamis, 13 Juni 2019
Topik
Politik
Semua topik
Bagikan artikel ini

Bantu kami untuk terus bertahan

Donasi

Pemikiran filosofis membutuhkan wahana demi mencari puing kebenaran yang terserak. Sering kali filosof ada dalam tempurung yang menghalanginya memperoleh sudut pandang strategis dalam menilai fenomena. Alain Badiou dalam diskusi publik di Wina menyatakan bahwa terdapat tiga syarat filosof dalam menciptakan kelahiran pemikiran baru. Pertama, filosof harus berada di antara pilihan, yakni menjelaskan putusan dan melakukan keberpihakan. Misal murid Socrates yang memahami gurunya melalui forum, Machiavelli yang menulis surat saat berhadapan dengan Medici dan Borgia, atau Spinoza yang memilih tuhan sebagai substansi di antara pilihan lain seperti ether, monade dan pneuma.

Kedua, bahwa filsafat harus menegaskan jarak kebenaran dengan kekuasaan. Kekuasaan dapat ditemui dalam kewenangan hukum, kekuatan statis bahkan keputusan komunal. Gerakan massa tidak selalu merupakan kebenaran mutlak, sama seperti pengarus-utamaan yang tidak selamanya mewakili suara terbanyak. Filsafat dalam hal ini berperan sebagai pengamatan detail kecil yang tertinggal. Tujuan filsafat bukan menyuarakan perlawanan melainkan menunjukkan keutuhan suatu sistem. Hal ini menyebabkan kekuasaan sering bertentangan dengan kebijaksanaan seperti satir Jonathan Swift dalam Perjalanan Gulliver atau sikap Seneca akan kesewenangan Nero. Seorang filosof harus berjarak dari kekuasaan bila ia ingin berada dalam selestial yang tepat demi membantu proses persalinan (maieutike) kebijaksanaan.

Ketiga, bahwa filsafat menjelaskan kemungkinan dari nilai lain. Seperti lampu kota yang menghalau cahaya bintang sehingga tak sampai ke retina manusia, kebiasaan konvensional sering menghalau filosof memperoleh kebenaran yang tersedia. Gerak konvensional ke revolusi adalah sesuatu yang alamiah di mana yang bertahan dalam perubahan akan membeku menjadi konvensi hingga proses berulang terjadi. Pada siklus ini filsafat bertugas mengamati apa yang disebut Badiou \"nilai perkecualian\": nilai yang ada pada pengertian gulag dari gadis dalam Between Shades of Gray, atau coca-cola hangat Zizek sebagai simbol kerusakan temporal kapitalisme. Ketiga syarat Badiou memiliki keterikatan yang menuntut filosof memiliki pengendalian diri dan posisi di dunia.

Bagikan artikel ini
Diterbitkan pada Kamis, 13 Juni 2019
Topik
Politik
Semua topik

Diskusi

Loading...
Bantu kami melaluidonasi di SociaBuzz
Artikel Terkait
Decision - Norman Rockwell
Refleksi
Politik dan Kekacauan
Djoko Santoso0

Praktik politik saat ini menjadi bukti bahwa politik dapat bersifat elastis. Tidak ada harga mati dan harga pasti.

Poster propaganda komunis 1921-1981
Refleksi
Utopia Tiongkok: Dari Mao Zedong ke Xi Jinping
Abida Barakhiel0

Era Mao menjadi titik awal peran penting utopia bagi PKT untuk mewujudkan komunisme di Tiongkok.

Pranala Bentuk Dominasi
Pranala
Bentuk Dominasi
Dika Sri Pandanari0

Peperangan dominasi saat merupakan pertaruhan nilai kuasa yang heterogen, bukan lagi dalam bentuk alat tukar dan kekuatan fisik.

Terjemahan
Menghancurkan Kaum Muda: Sebuah Perbincangan bersama Alain Badiou
Kristoforus J. Sadewa0

Berfilsafat adalah untuk mencari pertanyaan akan kebenaran dalam satu kurun waktu tersendiri. Namun pemuda selalu memasuki dunia yang juga sedang menjadi; yang juga sedang dalam pencarian atas beban dan perangkatnya.

Refleksi
Analisis Kelas “Chomsky” pada Laga Perebutan Tahta Gubernur Jatim
Ugik Endarto0

Sepuluh Maret 2018 begitu berkesan ketika sajian program di Metro TV pada pukul 20.00 WIB dimulai.

Refleksi
Zen, Filosofi Nagarjuna, dan Politik Pemerintahan
Deni Hermawan0

Zen dan filsafat Madhyamaka Nagarjuna adalah dua konsep penting dalam filsafat dan spiritualitas Asia, di mana keduanya telah memberikan pengaruh yang signifikan pada politik pemerintahan di berbagai wilayah